PENGGUNAAN
BAHASA INDONESIA YANG TIDAK BAKU DI KALANGAN ANAK MUDA
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa seseorang dapat
mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat
dan informasi. Bahasa sebagai alat untuk interaksi antarmanusia dalam
masyarakat memiliki sifat sosial yaitu pemakaian bahasa digunakan oleh setiap
lapisan masyarakat. Bahasa bukan individual yang hanya dapat dipakai dan
dipahami oleh penutur saja akan tetapi, pemakaian bahasa akan lebih tepat bila
antara penutur dan mitra tutur saling memahami makna tutur.
Sebagai masyarakat Indonesia tentunya
kita menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi
sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Namun,
pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser
digantikan oleh pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul.
Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam
situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.
Bahasa gaul merupakan salah satu cabang
dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul
pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya
para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan
sebagai preman.
Bahasa gaul pada umumnya digunakan
sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu.
Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan
ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk
menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar
pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja
memiliki karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan.
Ciri ini tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok
eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia.
Karena bahasa gaul yang begitu
mudah untuk digunakan berkomunikasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti
dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul
sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan
dianggap kuno di mata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa indonesia.
Agar Bahasa Indonesia tidak
tergeser oleh bahasa gaul, maka kita sebagai warga Indonesia yang baik
hendaknya melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan sebelum
Bahasa Indonesia benar-benar punah
Menyadarkan masyarakat Indonesia
terutama para generasi penerus bangsa ini, Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional harus diutamakan penggunaannya. Dengan demikian, mereka lebih
mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar daripada bahasa
gaul. Penyadaran ini dapat dilakukan oleh para orang tua di rumah kepada
anak-anak mereka. Dapat pula dilakukan oleh para guru kepada para siswa mereka.
Selain itu, pihak pemerintah dapat bertindak secara bijak dalam menyadarkan
masyarakat untuk mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia di negara kita.
Pemerintah Indonesia harus
menekankan penggunaan Bahasa Indonesia dalam film-film produksi Indonesia. Baik
film layar lebar maupun sinetron. Dengan penggunaan Bahasa Indonesia secara
benar oleh para pelaku dalam film nasional yang diperankan aktor dan aktris
idola masyarakat, masyarakat luas juga akan mengunakan Bahasa Indonesia seperti
para idola mereka.
Upaya untuk membina sikap positif
terhadap bahasa Indonesia dilakukan dengan jalur media masssa dan jalur
kepemimpinan. Pembinaan bahasa Indonesia dilakukan melalui jalur media massa
karena jangkauannya sangat luas. Kemudian, jalur kepemimpinan dapat pula
dilakukan sebagai salah satu alternatif membina sikap positif terhadap bahasa
Indonesia karena pemimpin merupakan panutan masyarakat.