Di samping
pendekatan-pendekatan penyingkapan diri dan umpan balik, ada tiga strategi
dasar untuk mengurangi konflik antar pribadi yang di beri nama menurut
hasil-hasilnya: kalah-kalah, menang-kalah dan menang-menang.
Kalah-kalah. Pendekatan kalah-kalah
(lose-lose approach) untuk penyelesaian konflik adalah di mana kedua belah
pihak kalah.Filler, House dan Kerr mengutarakan bahwa pendekatan ini dapat
mengambil beberapa bentuk. Pendekatan pertama adalah kompromi atau melalui
pengambilan jalan tengah yang di terima oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Pendekatan kedua adalah penyuapan dengan memberikan pembayaran kepada salah
satu pihak yang terlibat dalam konflik. Pendekatan ketiga merupakan bentuk
penggunaan pihak ketiga atau wasit (arbitrator). Tipe terakhir strategi
kalah-kalah muncul bila pihak-pihak yang terlibat konflik mengambil jalan
aturan-aturan birokratik atau peraturan-peraturan yang berlaku untuk
menyelesaikan konflik. Dengan semua pendekatan ini, kedua belah pihak dalam
konflik kalah. Hal ini kadang-kadang merupakan satu-satunya cara dengan mana
konflik dapat di selesaikan, tetapi pada umumnya kurang diinginkan strategi
menang-kalah, atau secara khusus strategi menang-menang
Menang-kalah. Strategi menang-kalah
(win-lose strategy) adalah cara paling umum untuk memecahkan masalah konflik
dalam masyarakat yang berbudaya kompetetitif. Pada umumnya, dalam situasi itu,
salah satu pihak yang terlibat konflik bermaksud untuk menyusun berbagai
kekuatannya agar menang dan pihak lain kalah. Beberapa contoh strategi
menang-kalah dapat diketemukan dalam hubungan-hubungan atasan-bawahan,
konfrontasi lini-staf, hubungan manajemen-serikat buruh, dan banyak situasi
konflik lain yang terjadi dalam organisasi-organisasi sekarang. Strategi
menang-kalah dapat mempunyai baik konsekuensi fungsional maupun disfungsional
bagi organisasi. Konsekuensi fungsional adalah dalam hal penciptaan suatu
dorongan kompetetitif untuk menang dan dapat menimbulkan kesatuan dan semangat
korps di antara para individu atau kelompok dalam situasi konflik.
Menang-menang. Strategi
menang-menang (win-win strategy)untuk menyelesaikan konflik mungkin adalah yang
paling diinginkan dari sudut pandangan manusiawi dan organisasional. Energi dan
kreativitas lebih ditujukan pada pemecahan masalh-masalah dari pada “pemukulan”
pihak lain. Strategi ini mengambil berbagai kebaikan aspek-aspek fungsional
menang-kalah dan menghapus banyak aspek disfungsionalnya. Kebutuhan-kebutuhan
kedua belah pihak di penuhi dan kedua belah pihak menerima hasil-hasil yang
menguntungkan bersama. Filley, House dan Kerr menyatakan bahwa “berbagai
strategi keputusan menang-menang bersangkutan dengan kebijakan-kebijakan yang
lebih baik, pengalaman organisasi yang menguntungkan dan tawar-menawar yang
lebih baik”.
Meskipun
sedikit sulit untuk mencapai suatu penyelesaian suatu penyelesaian konflik
antar pribadi menang-menang, strategi ini seharusnya menjadi tujuan utama
manajemen konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar